TIPS MUDAH NAIL ART SENDIRI DI RUMAH Akibat Resiko Nail Art Sembarangan. Setiap wanita tentunya ingin tampil sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk pula kuku kaki dan tangan yang tidak luput dari perhatian. Salon kecantikan pun banyak yang menawarkan jasa nail art atau menghias kuku.
Namun bagi mereka yang tidak memiliki waktu luang untuk pergi ke salon, melakukan nail art di rumah pun tampaknya menjadi salah satu pilihan terbaik.
Ade Nurhayati, ahli menghias kuku atau nailist mengatakan, menghias kuku sebenarnya bisa dilakukan sendiri. Namun diperlukan tingkat kesabaran yang besar dan ketelitian yang tinggi saat melakukannya. Selain itu, latihan terus-menerus juga menjadi kunci utama demi hasil akhir yang sempurna.
"Menghias kuku pakai tangan kanan mungkin masih gampang ya, tapi kalau yang tidak terbiasa menggunakan tangan kiri mungkin agak susah. Jadi harus banyak latihan juga dan nail artnya pun mungkin bisa yang simpel saja," ujarnya saat berbincang di Sassi Beauty Nail & Spa, Senayan, Jakarta Pusat.
Alat-alat penunjang untuk membentuk gambar dan hiasan yang diinginkan juga menjadi salah satu senjata andalan dalam membuat nail art. Wanita kelahiran 1981 ini mengatakan, dalam membuat nail art, kehadiran base coat, cat kuku, dan top coat menjadi satu hal yang tak bisa dilewatkan.
Jika perlu, pemakaian nutrition oiljuga bisa digunakan agar kutikula tidak kering.Selain itu, persiapkan pula aksesori pelengkap lainnya seperti pita, stiker, manik-manik, berlian imitasi (rhinestone) yang dapat dibeli di toko-toko yang menjual alat kecantikan. Namun aksesori tambahan ini menurut Ade tidak memiliki manfaat yang khusus. Fungsinya hanya untuk mempercantik hiasan kuku, karena para pelanggannya sangat mengutamakan memiliki kuku yang indah dan terawat.
Menurutnya, kunci kesuksesan nail art terletak pada kuas-kuas yang digunakan. Tidak seperti kuas melukis pada umumnya, kuas nail art memiliki ujung yang sangat tipis dan lancip.
Wanita 34 tahun itu sendiri menggunakan kuas yang diimpor langsung dari Korea. Dengan berbahan dasar bulu kuda, bulu pada kuas akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Namun dalam menggunakannya tidak bisa sembarangan dan membersihkannya juga harus perlahan.
Cukup dicelupkan ke dalam air dan disapukan dengan tissue kering. Jika terlalu lama direndam di air, bulu tersebut bisa rusak dan copot dari gagang kuasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia mode, bentuk nail art pun kini semakin beragam. Ade mengatakan dahulu nail art hanya memiliki motif bulat-bulat atau polkadot dan garis-garis diagonal yang sangat sederhana dengan perpaduan dua warna.Tak hanya itu saja, desain nail art pun juga bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan. "Biasanya klien saya banyak yang minta dibuatkan desain bunga sakura, tokoh-tokoh kartun, atau gambar buah dan es krim. Tapi ada juga yang lihat dulu desainnya di majalah atau Instagram, baru minta dibuatkan yang persis seperti itu," katanya.
Jika Anda tertarik untuk melakukan nail artsendiri, wanita yang sudah menjadi nailist sejak tahun 2003 silam itu mengatakan sebaiknya jangan melakukan apapun dengan menggunakan tangan. Hal ini ditujukan agar hiasan nail artseperti manik-manik dan rhinestone bisa merekat dengan sempurna.
Selain itu, hindari pula melakukan aktivitas yang melibatkan penggunaan kuku, karena dikhawatirkan kuku akan tergores dan timbul bercak-bercak goresan justru merusak keindahan nail art.
Akibat Nail Art Sembarangan
Wanita modern saat ini tidak hanya fokus pada penampilan busana dan wajahnya saja, hal terkecil seperti kuku pun seolah menjadi bagian dari fashion yang tidak boleh ketinggalan. Itu sebabnya, tren menghias kuku atau nail art kini semakin banyak diminati. Namun, dibalik mendapatkan kuku yang cantik, nail art berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Kandungan zat kimia yang ada dalam formula cat kuku bisa menganggu kesehatan kuku. Menurut dr. Eddy Karta, SpKK, bahan pembersih kuku juga memicu kuku cepat rapuh. "Diketahui aseton yang digunakan berulang-ulang dapat membuat kuku menipis dan terlihat menguning," ujar dokter lulusan Melbourne, Australia itu baru-baru ini.
Sebenarnya, cat kuku sendiri tidak terlalu memberikan risiko besar pada kesehatan.
Dijelaskan dr. Eddy alat menicure dan pedicureseperti pembersih kuku mulai dari gunting kuku hingga pendorong kutikel yang bisa berdampak cukup besar pada tertularnya penyakit.
"Apabila alat yang digunakan tidak steril sering dilaporkan terjadi infeksi kuku dan kulit baik oleh bakteri, virus maupun jamur," jelas dosen yang mengajar di fakultas kedokteran Universitas Indonesia itu.
Senada dengan dr. Eddy, dr. Riri Elmarina, M.Kes menjelaskan bahwa penularan infeksi pada kuku terjadi ketika menggunakan alat-alat pembersih kuku yang tidak steril. Dampak yang paling fatal adalah bisa tertularnya penyakit hepatitis dan HIV/AIDS.
Menurut dr. Riri penularan bisa terjadi bila gunting kuku atau alat-alat menciure tercemar dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang memiliki penyakit AIDS atau hepatitis. Cara penularannya adalah melalui darah. Jadi ketika alat pembersih kuku itu sudah tercemar dan dipakai kembali oleh orang lain yang bagian sekitar kukunya berdarah, maka berisiko tertular penyakit berbahaya tersebut.
"Kuman AIDS dan hepatitis ada di pembuluh darah dan cairan tubuh. Sebenarnya kalau kitanya sehat dan bersih sih tidak masalah, tapi kan kita kadang tidak tahu kondisi kita," kata ahli kecantikan di Impressions Body Care Center itu saat ditemui baru-baru ini.
Dr. Riri menyarankan agar memilih salon atau tempat nail art yang sudah terpercaya dan memiliki alat-alat sterilizer. Karena seharusnya salon dan tempat nail art mensterilkan alat-alat pembersih kuku ketika selesai digunakan untuk mencegah penularan infeksi kulit atau penyakit menular lainnya.
Demi lebih aman, dr. Eddy menyarankan, sebaiknya membawa alat pembersih kuku sendiri. Dokter yang kerap memberikan seminar dan pembicara di acara-acara kecantikan itu juga mengingatkan agar jangan terlalu sering mengganti cat kuku untuk mencegah lempengan kuku rusak. Tips Melakukan Nail Art Sendiri di Rumah Aman dan Sehat.
Tips Melakukan Nail Art Sendiri di Rumah Aman dan Sehat | source image: theglowup |
Namun bagi mereka yang tidak memiliki waktu luang untuk pergi ke salon, melakukan nail art di rumah pun tampaknya menjadi salah satu pilihan terbaik.
Ade Nurhayati, ahli menghias kuku atau nailist mengatakan, menghias kuku sebenarnya bisa dilakukan sendiri. Namun diperlukan tingkat kesabaran yang besar dan ketelitian yang tinggi saat melakukannya. Selain itu, latihan terus-menerus juga menjadi kunci utama demi hasil akhir yang sempurna.
"Menghias kuku pakai tangan kanan mungkin masih gampang ya, tapi kalau yang tidak terbiasa menggunakan tangan kiri mungkin agak susah. Jadi harus banyak latihan juga dan nail artnya pun mungkin bisa yang simpel saja," ujarnya saat berbincang di Sassi Beauty Nail & Spa, Senayan, Jakarta Pusat.
Alat-alat penunjang untuk membentuk gambar dan hiasan yang diinginkan juga menjadi salah satu senjata andalan dalam membuat nail art. Wanita kelahiran 1981 ini mengatakan, dalam membuat nail art, kehadiran base coat, cat kuku, dan top coat menjadi satu hal yang tak bisa dilewatkan.
Jika perlu, pemakaian nutrition oiljuga bisa digunakan agar kutikula tidak kering.Selain itu, persiapkan pula aksesori pelengkap lainnya seperti pita, stiker, manik-manik, berlian imitasi (rhinestone) yang dapat dibeli di toko-toko yang menjual alat kecantikan. Namun aksesori tambahan ini menurut Ade tidak memiliki manfaat yang khusus. Fungsinya hanya untuk mempercantik hiasan kuku, karena para pelanggannya sangat mengutamakan memiliki kuku yang indah dan terawat.
Menurutnya, kunci kesuksesan nail art terletak pada kuas-kuas yang digunakan. Tidak seperti kuas melukis pada umumnya, kuas nail art memiliki ujung yang sangat tipis dan lancip.
Wanita 34 tahun itu sendiri menggunakan kuas yang diimpor langsung dari Korea. Dengan berbahan dasar bulu kuda, bulu pada kuas akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Namun dalam menggunakannya tidak bisa sembarangan dan membersihkannya juga harus perlahan.
Cukup dicelupkan ke dalam air dan disapukan dengan tissue kering. Jika terlalu lama direndam di air, bulu tersebut bisa rusak dan copot dari gagang kuasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia mode, bentuk nail art pun kini semakin beragam. Ade mengatakan dahulu nail art hanya memiliki motif bulat-bulat atau polkadot dan garis-garis diagonal yang sangat sederhana dengan perpaduan dua warna.Tak hanya itu saja, desain nail art pun juga bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan. "Biasanya klien saya banyak yang minta dibuatkan desain bunga sakura, tokoh-tokoh kartun, atau gambar buah dan es krim. Tapi ada juga yang lihat dulu desainnya di majalah atau Instagram, baru minta dibuatkan yang persis seperti itu," katanya.
Jika Anda tertarik untuk melakukan nail artsendiri, wanita yang sudah menjadi nailist sejak tahun 2003 silam itu mengatakan sebaiknya jangan melakukan apapun dengan menggunakan tangan. Hal ini ditujukan agar hiasan nail artseperti manik-manik dan rhinestone bisa merekat dengan sempurna.
Selain itu, hindari pula melakukan aktivitas yang melibatkan penggunaan kuku, karena dikhawatirkan kuku akan tergores dan timbul bercak-bercak goresan justru merusak keindahan nail art.
Akibat Nail Art Sembarangan
Wanita modern saat ini tidak hanya fokus pada penampilan busana dan wajahnya saja, hal terkecil seperti kuku pun seolah menjadi bagian dari fashion yang tidak boleh ketinggalan. Itu sebabnya, tren menghias kuku atau nail art kini semakin banyak diminati. Namun, dibalik mendapatkan kuku yang cantik, nail art berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Kandungan zat kimia yang ada dalam formula cat kuku bisa menganggu kesehatan kuku. Menurut dr. Eddy Karta, SpKK, bahan pembersih kuku juga memicu kuku cepat rapuh. "Diketahui aseton yang digunakan berulang-ulang dapat membuat kuku menipis dan terlihat menguning," ujar dokter lulusan Melbourne, Australia itu baru-baru ini.
Sebenarnya, cat kuku sendiri tidak terlalu memberikan risiko besar pada kesehatan.
Dijelaskan dr. Eddy alat menicure dan pedicureseperti pembersih kuku mulai dari gunting kuku hingga pendorong kutikel yang bisa berdampak cukup besar pada tertularnya penyakit.
"Apabila alat yang digunakan tidak steril sering dilaporkan terjadi infeksi kuku dan kulit baik oleh bakteri, virus maupun jamur," jelas dosen yang mengajar di fakultas kedokteran Universitas Indonesia itu.
Senada dengan dr. Eddy, dr. Riri Elmarina, M.Kes menjelaskan bahwa penularan infeksi pada kuku terjadi ketika menggunakan alat-alat pembersih kuku yang tidak steril. Dampak yang paling fatal adalah bisa tertularnya penyakit hepatitis dan HIV/AIDS.
Menurut dr. Riri penularan bisa terjadi bila gunting kuku atau alat-alat menciure tercemar dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang memiliki penyakit AIDS atau hepatitis. Cara penularannya adalah melalui darah. Jadi ketika alat pembersih kuku itu sudah tercemar dan dipakai kembali oleh orang lain yang bagian sekitar kukunya berdarah, maka berisiko tertular penyakit berbahaya tersebut.
"Kuman AIDS dan hepatitis ada di pembuluh darah dan cairan tubuh. Sebenarnya kalau kitanya sehat dan bersih sih tidak masalah, tapi kan kita kadang tidak tahu kondisi kita," kata ahli kecantikan di Impressions Body Care Center itu saat ditemui baru-baru ini.
Dr. Riri menyarankan agar memilih salon atau tempat nail art yang sudah terpercaya dan memiliki alat-alat sterilizer. Karena seharusnya salon dan tempat nail art mensterilkan alat-alat pembersih kuku ketika selesai digunakan untuk mencegah penularan infeksi kulit atau penyakit menular lainnya.
Demi lebih aman, dr. Eddy menyarankan, sebaiknya membawa alat pembersih kuku sendiri. Dokter yang kerap memberikan seminar dan pembicara di acara-acara kecantikan itu juga mengingatkan agar jangan terlalu sering mengganti cat kuku untuk mencegah lempengan kuku rusak. Tips Melakukan Nail Art Sendiri di Rumah Aman dan Sehat.
0 Komentar untuk "TIPS MUDAH NAIL ART SENDIRI DI RUMAH Akibat Resiko Nail Art Sembarangan "